Berdiri mematung di tepian Danau Labuhan Cermin..
Serasa tak sanggup mata ini berkedip, ketika disuguhkan dengan
hamparan cermin raksasa yang sesekali beriak halus mengikuti liuk daun-daun
yang berbisik dihembus angin.
Linang caramin..benar-benar bening laksana kaca..sampai
detail kerikil dan butiran pasir di dasarnya pun terlihat sangatlah nyata..
hijau, sejuk.. sangat menenangkan..karena kerimbunan hutan beserta
kawanan kera-kera kecil sesekali berlompatan diantara ranting-ranting yang setia
melindungi dinginya air danau.
dan itu perahu..bak mengambang, terbang di udara...
mungkin itu ungkapan yang bisa menggambarkan danau Labuhan
Cermin yang berada di Kecamatan Biduk-biduk Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Keunikan yang mungkin tidak akan ditemukan di lokasi wisata lain. Ada yang
menyebutnya sebagai danau dua rasa, karena memang terdiri dari dua lapis rasa air..sekitar 1m dipermukaannya adalah air tawar..tapi cobalah menyelam..maka
lapisan dibawahnya adalah air laut yang asin, karena memang danau ini
sebenarnya langsung tersambung dengan laut.
Sejalan dengan semakin berkembangnya objek dan tujuan wisata wilayah Berau,
kini seni batik hadir menambah kekayaan budayanya. Perahu, Pohon kelapa, jala, bintang laut, penyu
dan beningnya air, serta bentuk yang simetris laksana cermin kehidupan menjadi
ornament motif batik Linang Caramin sebagai gambaran lingkungan dan karakteristik masyarakat wilayah
ini.
Filosofi motif Batik Linang Caramin :
menggambarkan tradisi lokal penduduk yang jernih dan bersahaja, bahwa hidup ini akan tenang jika menjadikan alam sebagai
cerminan kehidupan, senantiasa mawas diri, bersatu dengan alam anugerah Sang
Penguasa Kehidupan.